Sikap yang cukup acuh tak
acuh dengan sekitar, hanya
terdiam jika dalam keramaian, menyimak orang beralun alun menyampaikan pesan
tersiratnya.Enggan berkomentar
tentang apapun, kecuali itu bersangkutan dengan dirinya.
Memilih diam walau hatinya menggerutu, agar semua orang tidak sakit hati oleh sikap dan perkataan, yang akan menimbulkan suatu konflik.Konflik sama saja menjadikan hidup berada di dalam neraka.Rasanya Lelah dan cape jika harus memikirkan hal seperti itu.Di dalam diri saja sudah ada konflik, apalagi di tambah konflik nyata, rasanya mau hilang ingatan saja.
Alasannya hanya 1 kenapa ku melakukan itu semua, alasannya hanya
ingin tenang.Menghentikan peperangan antara hati dan pikiran.Mencari
ketenangan ke berbagai sudut namun tak pernah menemukan jawaban apa itu
ketenangan.Saat terbangun dari tidur, ku bertanya-tanya, apakah ketenangan itu
seperti pajar di pagi hari?, apakah ketenangan itu seperti air?, apakah
ketenangan itu seperti udara yang dihirup?hingga matahari terbenam, jawaban
itu tak kunjung datang.
Terbesit di dalam hati ku
Tapi tidak tidak, orang mati saja meminta di doakan agar
mereka hidup dengan tenang.
Jika ingin tenang jangan terlalu banyak menghawatirkan sesuatu yang tidak perlu, jangan cari ketenangan tapi kamu membuat ketenangan sendiri
BalasHapus